Komputer NASA: Otak Canggih Penjelajahan Antariksa

 


Komputer di NASA bukan sekadar perangkat biasa. Mereka adalah alat vital yang mengendalikan setiap aspek misi antariksa, mulai dari peluncuran roket hingga pendaratan di planet lain. Bayangkan saja, setiap detik saat pesawat luar angkasa meluncur, komputer bekerja tanpa henti menghitung lintasan, memantau sistem, dan menyesuaikan arah—semuanya harus presisi, karena sedikit kesalahan bisa berdampak besar.


Dulu, saat NASA mengirim manusia pertama ke bulan lewat misi Apollo, komputer yang digunakan bahkan kalah canggih dari smartphone kita saat ini. Tapi justru karena keterbatasan itulah, para ilmuwan dan insinyur saat itu harus bekerja sangat cermat dalam menulis kode dan merancang perangkat keras. Kini, teknologi sudah jauh berkembang, dan NASA menggunakan superkomputer yang bisa memproses triliunan data dalam hitungan detik.


Superkomputer seperti Pleiades dan Aitken digunakan untuk mensimulasikan cuaca luar angkasa, memprediksi jalur asteroid, dan bahkan memodelkan atmosfer planet lain. Selain itu, komputer juga digunakan di wahana seperti Mars Rover, yang harus bisa mengambil keputusan sendiri karena sinyal dari Bumi bisa memakan waktu hingga belasan menit untuk sampai. Artinya, komputer di sana harus cukup pintar untuk “berpikir” sendiri.


Meski tidak selalu terlihat, komputer adalah tulang punggung dari hampir semua hal yang dilakukan NASA. Mereka bekerja di balik layar, memastikan segala sesuatunya berjalan lancar dan aman. Jadi, setiap kali kita melihat foto dari Mars atau mendengar keberhasilan peluncuran satelit baru, ingatlah bahwa ada jutaan baris kode dan perangkat komputer canggih yang membuat semua itu mungkin.


Lebih baru Lebih lama